Wanita Shalihah adalah Bidadari
Wanita-wanita shalihah adalah Qanitaat (orang yang taat) dan Hafidhaat (orang yang menjaga diri) saat suaminya tidak ada (Syaikh Halim).
Wanita shalihah adalah wanita-wanita yang selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, menjaga kemaluan (aurat)nya, dan taat kepada suaminya, (‘Uqudul Lijain).
Tiga kewajiban diatas yang mesti dilakukan oleh seorang wanita agar ia dikategorikan wanita shalihah, surga wanita yang telah menikah adalah tergantung bagaimana suaminya ridha kepadanya selama yang ia lakukan tidak bertentangan dengan syariat.
Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki. (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya).
Suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka dengan jumlah terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantaranya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)
Sifat-sifat wanita shalihah yang sesuai dengan al-Quran dan Hadits, yaitu:
Wanita-wanita shalihah adalah Qanitaat (orang yang taat) dan Hafidhaat (orang yang menjaga diri) saat suaminya tidak ada (Syaikh Halim).
Wanita shalihah adalah wanita-wanita yang selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, menjaga kemaluan (aurat)nya, dan taat kepada suaminya, (‘Uqudul Lijain).
Tiga kewajiban diatas yang mesti dilakukan oleh seorang wanita agar ia dikategorikan wanita shalihah, surga wanita yang telah menikah adalah tergantung bagaimana suaminya ridha kepadanya selama yang ia lakukan tidak bertentangan dengan syariat.
Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki. (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya).
Suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka dengan jumlah terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantaranya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)
Sifat-sifat wanita shalihah yang sesuai dengan al-Quran dan Hadits, yaitu:
- Patuh dan taat kepada suaminya, “Laki-laki adalah pemimpin atas perempuan-perempuan karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shaleh ialah yang taat lagi memelihara diri balik di depan maupun belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya.” (An-nisa: 34).
- Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya, “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata, “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (H. R. An-Nasai).
- Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami), seperti yang dilakukan Asma’ binti Abi Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhuma yang berkhidmat kepada az-Zubair bin Awwam Radhiallahu ‘anhu, suaminya.
- Tidak memberikan Kemaluannya kecuali kepada suaminya. “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (an-Nuur: 2-3).
- Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya.
- Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (H.R. Abu Dawud).
- Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya.” (H. R. Al-Bukhari).
- Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur. Ada yang bertanya kepada beliau, ‘Apakah mereka kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata, ‘Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.’’” (HR. Al-Bukhari).
- Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (H. R. Muslim).
- Melegakan hati suami bila dilihat. “Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah swt, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.” (H. R Ibnu Majah).
- Amanah. “Ada tiga macam keberuntungan (bagiseorang lelaki) Pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu …” (HR Hakim).
- Istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya. “Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri. Agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.” (Ar Rum : 21).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar